RAJAHAN CAHAYA

isim kholisoh jariyah
wafak laqad jaakum
wafak sulaiman & pengasih yusuf
isim yasin dan sulaiman

Rajahan badan menggunakan tinta zafaran merah dan emas serta dihilangkan menggunakan campuran air keramat dan minyak tertentu..cara ini merupakan cara altenatif bg kita yg tidak dibenarkan merajah badan dgn cara moden..ini adalah warisan dr dulu lg secara spiritual rajahan yg ditulis akan menghasilkan pantulan cahaya berbentuk rajah tertentu dgn cara dan ritual tertentu..tp kita diharamkan merajah dgn rajahan berbentuk haiwan dan binatang pd badan..rajahan ini bersifat kekal selagi kita masih hidup kerna tubuh badan yg menghasilkan kekuatan energi rajahan tersebut..setiap rajahan berbeza kegunaan n khasiatnya..rajah tidak semestinya di badan tetapi juga dimuka,tangan,bahu,kaki..tergantung pd keperluan..cakra2 dan kekuatan yg diperlukan.ia tidak berkaitan dgn khodam dan bkn bersifat hitam..Habib Zaynul 'Abidin Ba'alawi berkata dalam kitabnya Al Ajwibah Al Gholiyah Fii 'Aqidatil Firqotin Naajiyah bab Berubat dengan Al Qur'an dan Nama-nama ALLAH : "Boleh menulis tangkal dan azimat dan menggantungkannya pada manusia dan binatang jika tidak ada di dalamnya kalimat yang tidak diketahui artinya. Maka sungguh telah tetap, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada mereka (para sahabat) dari ketakutan : Aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari marah-Nya dan siksa-Nya dan kejahatan hamba-hambaNya dan dari godaan syaitan dan kehadiran mereka. Maka adalah Abdullah bin Umar ra. mengajarkannya kepada anaknya yang sudah 'aqil (dewasa) dan menulisnya dan menggantungkannya kepada anaknya yang belum 'aqil (dewasa)"

(HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Sekumpulan ulama Salaf berpendapat boleh menulis beberapa ayat Al Qur'an untuk penyakit 'Ain (mata jahat) kemudian meminum air basuhan tulisan tersebut. Berkata Imam Mujahid, "Tidak apa-apa menulis Al Qur'an dan membasuhnya dan meminumkannya kepada orang sakit". Dan seperti itu juga diriwayatkan dari Abi Qilabah. Dan disebutkan riwayat dari Ibnu Abbas bahwa beliau menyuruh menulis 2 ayat Al Qur'an untuk wanita yang sulit melahirkan, lalu membasuhnya dan meminumnya.

Dan berkata Ayub, "Aku pernah melihat Abu Qilabah menulis tulisan sebagian dari Al Qur'an lalu membasuhnya dengan air dan meminumkannya kepada seseorang laki-laki yang punya penyakit"

(Kitab AT Thibbun Nabawi halaman 133)

Wafak/rajahan adalah suatu cabang ilmu hikmah.
Dalam ilmu Hikmah pengamalan ayat Al-Qur'an dan Asma Allah terbahagi kpd 2 kategori :
1. Pertama : Maqru' yaitu mengamalkan ayat Alquran atau Asma Allah dengan cara dibaca sebagai zikir atau wirid.
2. Kedua : Mahmul yaitu mengamalkan ayat Alquran atau Asma Allah dengan cara ditulis sebagai wafaq atau Rajah untuk diletakkan di suatu tempat atau dibawa atau dirajah langsung pd tubuh
Sabda Nabi : "Bila seorang hamba menulis Basmalah pada batu atau kertas, maka bahwasanya para Malaikat menuliskan untuknya pahala dan memohonkan baginya keampunan (perlindungan) selama tulisan Basmalah itu masih ada pada batu atau kertas itu". ( HR.Thabrani ).
Istilah Rajah berasal dari kata Rojaha - Yarjahu - Rujhaanan artinya sangat kuat atau lebih berat. Sedang arti Rajah menurut istilah yaitu Wafaq berupa ayat Alquran atau Asma Allah yang ditulis pada benda seperti batu, kertas, logam atau lainnya. Rajah biasanya ditulis pada organ tubuh manusia selain auratnya secara Abstrak untuk mendapat kekuatan, keselamatan dan perlindungan dari gangguan syaitan, jin dan manusia yang zalim.
Apa itu wafak?
Wafaq ialah tulisan yang menggunakan huruf abjad,sama ada huruf abjad itu ditukar dengan huruf tanggah yang berasal dari huruf suryani dan ibrani atau angka yang bersama dengan nilai huruf itu atau dengan menggunakan rajah-rajah mengikut kiraan ilmu falakiah dan hijiyah.
Menggunakan wafaq didalam ikhtiar menguatkan jiwa,amat bergantung kepada keyakinan seseorang,dan ia merupkan syarat yang utama di dalam keberhasilan.Walaubagaimana pun kita tidak boleh meletakkan kepercayaan kepada kuasa wafak,selain kembali serta meyakini bahawa keberhasilan penggunaan wafak itu,adalah kerana keizinan Allah jua.Secara umumnya sesiapa sahaja boleh menulis wafaq,jika mereka mengetahui syarat,peraturan serta penguncinya..